PEMANFAATAN CITRA GOOGLE EARTH UNTUK MEDIA PEMBELAJAN GEOGRAFI
Oleh: Muhammad
Syafe’i
A.
Pendahuluan
1.
Media
Pembelajaran
Teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang, terutama media
informasi melalui jaringan internet. Seiring dengan perkembangan informasi
tersebut seyogyanya dapat memanfaatkan informasi tersebut dalam dunia
pendidikan sebagai media pembelajaran yang menarik dan informatif.
Media pembelajaran merupakan setiap orang, bahan, atau peristiwa yang
dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar menerima pengetahuan,
ketrampilan dan sikap (Sri Anitah, 2008: hal 2). Bisa dikatakan bahwa media
pembelajaran merupakan jembatan penghubung untuk menyalurkan atau proses transfer
ilmu dari pengajar ke peserta didik.
Menurut Kemp dan Dayton (dalam Azhar Arsyad, 2008: hal 21) manfaat dari
media pembelajaran adalah:
1. Penyampaian pembelajaran menjadi lebih
baku
2. Pembelajaran bias menarik
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan
dapat dipersingkat
5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan
6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di
mana pun
7. Sikap positif siswa terhadap apa yang
dipelajari
8. Peran guru dapat dirubah kearah yang
lebih positif
2.
Google Earth
Google Earth
lets you fly anywhere on Earth to view satellite imagery, maps, terrain, 3D
buildings, the ocean and even galaxies in outer space. Explore rich
geographical content, save your toured places, and share with others (Google Earth, 2012).
Google Earth
merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan
dibuat oleh Keyhole, Inc.. Program ini memetakan bumi dari superimposisi gambar
yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS 3D (Wikipedia,
2012). Google earth menampilkan keseluruhan permukaan bumi baik
kenampakan fisik atau kenampakan budaya (buatan).
B.
Tujuan
Pemanfaatan citra Google Earth untuk media pembelajaran yang menyajikan
bentang alam dan budaya yang real
(nyata) dipermukaan bumi dengan informasi upadate
(terkini), sehingga peserta didik mendapatkan informasi yang baku (benar).